Fenomena Bibliomania, kecanduan terhadap buku merupakan kondisi obsesif kompulsif berupa keinginan berlebih untuk mengumpulkan buku secara terus menerus. Buku yang telah dikumpulkan seringkali tidak pernah dilihat atau dibaca, bahkan timbul keinginan untuk membeli beberapa buku yang sama walaupun telah memilikinya. Biasanya Bibliomania ini timbul sebagai pelarian atas hubungan sosial yang kurang baik. Mereka mengumpulkan buku secara terus menerus untuk menepis kesepian dan suasana hati yang tak menentu. Memang gejala Bibliomania ini sulit dibedakan dengan seorang pecinta buku dan kutu buku, namun ada beberapa hal yang bisa menjadi indikasi seseorang mengalami Bibliomania. Berikut diantaranya :
- Tumpukan buku ada dimana-mana, mulai dari kamar, rak buku, meja dan bahkan sering juga ditemukan di tempat tak wajar seperti di atas kompor, di dalam kamar mandi dan lain sebagainya.
- Biasanya seorang Bibliomania, sering membahas sesuatu yang abstrak atau tidak jelas dan sering mengacu pada buku ketika berdiskusi.
- Ketika membeli buku, mereka akan cenderung memasukkan buku ke dalam keranjang belanja tanpa membaca judul, isi atau ringkasannya.
- Mereka rela mengorbankan semuanya demi membeli buku dan mencurahkan banyak waktunya bersama buku-buku.
- Bahkan, mereka bisa mengorbankan kesehatan dan kebersihan dirinya untuk membeli buku dan merasa sangat cemas dan panik ketika buku tidak berada dalam posisi biasanya.
- Mereka memiliki koleksi buku yang obsesif dan berlebihan bahkan banyak buku-buku yang tak diperlukan.
- Mereka juga tak segan menghabiskan uang yang besar untuk membeli buku.
Sesuatu yang berlebihan tentu memiliki resiko yang tak baik, begitu pula seorang Bibliomania. Biasanya mereka akan mengalami beberapa resiko berikut ini.
- Kehilangan waktu remaja dengan teman sepergaulan
- Perilaku yang kurang baik di dalam keluarga
- Terisolasi dari lingkungan sosial
- Ketergantungan terhadap alkohol
Fenomena Biblomania ini memang sulit dideteksi pada awal seseorang mengalami Bibliomania. Tak tampak pada awal, namun ketika semakin parah maka orang akan bisa menyimpulkan seseorang mengalami kecanduan buku. Oleh karena itu, upaya pencegahan akan sangat sulit dilakukan. Sedangkan upaya penyembuhan dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini.
- Psikoterapi seperti hipnoterapi untuk menggali alam bawah sadar yang tidak pernah diungkapkan.
- Relaksasi seperti meditasi juga dapat membantu penyembuhan melalui ketenangan jiwa.
- Dukungan keluarga dan sahabat dekat akan mempercepat kesadaran akan pentingnya kehidupan sosial daripada buku-buku pelarian diri tersebut.
- Obat-obatan dan konsultasi ke dokter terkait.
Nah, mari deteksi diri kita masing-masing. Apakah kita mengalami fenomena Bibliomania, kecanduan tehadap buku? Jika tidak maka bersyukurlah karena keseimbangan dalam hidup sangatlah penting.